Klikminang.com-Pengertian “alam” bila diperhatikan kamus umum bahasa Indonesia  yang disusun oleh W. J. S. Poerwadarminta, mengemukakan alam:
1. Dunia, misalnya : alam semesta, syah alam.
2. Kerajaan : daerah, nagari, misalnya : Alam Minangkabau
Dari keterangan ini dapat diambil pengertian, bahwa alam yang  dimaksud oleh orang Minangkabau adalah daerah Minangkabau. Untuk menentukan mana  yang termasuk alam Minangkabau dapat dilihat dari keterangan tambo. Batas-batas  daerah alam Minangkabau yang dikemukakan dalam tambo dikemukakan dengan  batas-batas alam. Batas-batas alam ini kadang-kadang sulit ditafsirkan dengan  pengertian sekarang. Batas-batas terebut seperti dikatakan ”...dari riak nan  badabua, seluluak punai mati, sirangkak nan badangkang, buayo putiah daguak,  taratak aia hitam, sikilang aia bangieh, sampai kadurian di takuak rajo...”.
Dari batas-batas yang dikemukakan ini tidak semuanya dapat  ditafsirkan seperti nama siluluak punai mati, sirangkak nan badangkang dan  lain-lain. Sedangkan taratak aia hitam dan sikilang aia bangih merupakan nama  nagari yang sampai sekarang masih ditemui. Sikilang Aia Bangih adalah daerah  pantai barat di Utara Sumatera Barat, sedangkan taratak aia hitam di daerah  Bangko Tanah Tinggi. Riak nan badabua adalah Laut pantai Barat dari Sumatera  Barat.
Bila diperhatikan peta geografis Propinsi Sumbar sekarang, maka  batas-batas alam Minangkabau tidak jauh berbeda dengan yang dikemukakan dalam  tambo Alam Minangkabau. Untuk jelasnya dapat dikemukakan, sebelah barat batasnya  Samudra India, sebelah timur batasnya sialang balantak basi dan durian di takuak  rajo. Sialang balantak basi berbatasan dengan Propinsi Riau. Sebelah Utara  batasnya sikilang aia bangih, berbatasan dengan Sumatera Utara. Sebelah selatan  batasnya taratak aia hitam adalah Muko-muko, berbatasan dengan Propinsi  Bengkulu.
Perlu juga dikemukakan, bahwa dalam tambo alam Minangkabau tidak  dikemukakan Pulau Mentawai, maupun tempat pemukiman orang Minangkabau seperti  Nagari Sembilan dan Tapak Tuan. Bila ditinjau sejarah perkembangan geografis dan  perpindahan orang Minangkabau, maka alam Minangkabau terdiri dari Pusat Alam  Minangkabau dan daerah rantaunya dengan batas-batas yang disebutkan di atas.
Sehubungan dengan hal tersebut, batas geografis alam Minangkabau  yang dikemukakan dalam tambo dan penutur adat lainnya menunjukkan, bahwa alam  Minangkabau adalah daerah pusat alam Minangkabau (Luhak Tanah Datar, Luhak Agam,  dan Luhak Lima Puluh Kota) dengan daerah rantauannya masing-masing. Untuk  membicarakan alam Minangkabau ini kita tidak dapat melepaskan diri dari  pembicaraan laras, luhak dan rantau karena satu sama lain berkaitan.
0 komentar:
Posting Komentar