KlikMinang.com-Ketiga nama ini hanya terdapat dalam Tambo atau kaba yang banyak  terdapat dalam masyarakat Sumatera Barat sekarang ini. Dari situlah bersumbernya  ketiga nama tersebut, sedangkan sumber-sumber sejarah lainnya seperti prasasti  dan tulisan lainnya tidak ada menyebut ketiga nama tersebut. Namun, sama halnya  dengan nama Iskandar Zulkarnaen rakyat Sumatera Barat mempercayai ketiga nama  tersebut sebagai cikal bakal orang Minangkabau.
Menurut Tambo Zuriat Sultan Iskandar Zulkarnaen, sewaktu Maharajo  bertolak dari Tanah Basa, (India Selatan) memimpin satu rombongan yang terdiri  dari: Suri Dirajo, Indo Jati, Cati bilang Pandai, dan beberapa rombongan dari  Campa, Siam, Kambai dan lain-lain berlayar mengarungi lautan Indonesia lalu  menetap ke gunung Merapi. P. E. Josselin de Jong juga menyebutkan nama Cati  Bilang Pandai sebagai penasehat dari Maharajo.
Perlu dijelaskan bahwa nama Indo Jati sering disebutkan dengan  sebutan yang berbeda, walaupun orangnya itu juga. Hamka menyebutkan dengan nama  Indo Jelita atau dengan nama lain Ceti Reno Sudah. PE Josselin de Jong menyebut  dengan nama Indo Calita. Sedangkan untuk kedua nama yang lain tidak ada  perbedaan sebutan. Sekarang timbul pertanyaan: Apakah ketiga nama itu  betul-betul merupakan nenek moyang orang Minangkabau di zaman dahulu dengan  pengertian benar-benar ada dalam sejarah Minangkabau. Jawabannnya mudah saja,  karena tidak ada bukti-bukti lain yang akan mendukung, maka secara historis  ketiga tokoh ini hanya merupakan tokoh legendaris belaka dalam sejarah  Minangkabau. Keberadaannya sebagai tokoh sejarah tidak dapat dibuktikan.
Namun demikian, hampir semua Tambo Minangkabau sependapat  mengatakan bahwa Suri Dirajo dan Cati Bilang Pandai adalah tokoh yang  melambangkan orang pandai, ahli pikir, baik di bidang pemerintahan maupun di  bidang kemasyarakatan. Segala sesuatu yang dikerjakan, terlebih dahulu harus  mendapat persetujuan dari salah seorang kedua tokoh itu, demikian besar  pengaruhnya di samping Maharajo Dirajo sendiri.
Sedangkan menurut Hamka, tokoh Indo Jati yang disebutnya sebagai  Indra Jati melambangkan sesuatu yang luhur asal-usulnya. Dalam kepercayaan Hindu  nama Indra adalah nama seorang dewa yang merupakan salah seorang dewa utama  Trimurti. Indra adalah salah satu penjelmaan Wisnu sebagai Dewa Matahari. Gelar  dewa jelas menunjukkan seorang kesatria yang berdarah luhur. Jadi tokoh Indo  Jati adalah salah seorang tokoh wanita kesatria dari rombongan Maharajo Dirajo.

0 komentar:
Posting Komentar