Djafar Husein melihat anak bangsa akan berusaha menunjukkan identitas negaranya saat berada di negara lain. Kenyataan ini, sebagai salah satu contoh, dapat terlihat dari resepsi peringatan HUT kemerdekaan RI yang biasanya diadakan oleh KBRI Colombo dengan menampilkan kegiatan seni budaya daerah untuk menunjukkan identitas bangsa yang tak lepas dari decak kagum mereka yang berasal dari negara lain.
Bahkan WNI seperti staf KBRI beserta keluarga yang biasa mengikuti resepsi HUT Kemerdekaan RI juga larut dalam khidmat pelaksanaan acara baik saat menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" maupun dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia melalui percakapan atau kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mempromosikan Indonesia yang kaya dengan keragaman budaya dan bahasa daerah.
Hal ini merupakan salah satu bagian misi rangkaian acara yang diadakan oleh KBRI di Colombo di tengah derasnya arus pengaruh budaya asing di Indonesia. Setidaknya pesan tersebut terlihat dalam pelaksanaan resepsi HUT ke-66 Kemerdekaan RI di ibukota Sri Lanka yang menampilkan beberapa pertunjukkan tarian Bali dan memikat kekaguman dari tamu kehormatan baik dari kalangan pengusaha maupun pejabat Sri Lanka dan beberapa perwakilan negara lain.
Resepsi tadi malam dihadiri oleh 240 pengunjung yang diantaranya adalah warga Melayu Sri Lanka, beberapa diantaranya keturunan Indonesia, selain kalangan pengusaha Sri Lanka dan Indonesia serta anggota diplomat negara lain. Enam pejabat Sri Lanka setingkat menteri juga hadir dalam resepsi ini seperti Menteri Promosi Produktivitas, Lakshman Senewiratne, yang mewakili pemerintah Sri Lanka untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia yang merayakan HUT ke-66 kemerdekaan.
Dalam pengantar singkatnya yang disampaikan bersama dengan Djafar Husein tadi malam, Lakshman Senewiratne mengutarakan Indonesia, secara historis maupun politis, selalu menjadi negara sahabat Sri Lanka. Sementara Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dalam pengantarnya menyatakan harapan Indonesia agar momen perayaan HUT kemerdekaan ini dapat dijadikan sebagai momen peningkatan hubungan bilateral.
Kerjasama bilateral kedua negara di bidang ekonomi terus menunjukkan perkembangan positif. Pada tahun 2010, total perdagangan bilateral antar kedua negara meningkat menjadi 375,98 juta dollar AS atau terdapat peningkatan 19,58 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan hubungan bilateral ekonomi ini diantaranya juga didukung dengan terbentuknya Dewan Bisnis di Indonesia dan Sri Lanka yang ditujukan untuk memfokuskan pengembangan investasi dan perdagangan melalui kontak antarbisnis serta pertukaran delegasi bisnis.
0 komentar:
Posting Komentar