Serangan Udara Israel Tewaskan 6 Orang

Kamis, 18 Agustus 2011


 Enam orang tewas dalam serangan udara oleh Israel di Kota Rafah, Kamis (18/8/2011). Serangan itu dilakukan hanya beberapa jam setelah serangan-serangan mematikan di Israel selatan.

Sumber-sumber militer mengonfirmasi adanya serangan udara dilakukan di Jalur Gaza selatan setelah tiga serangan di Israel selatan yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Kepala layanan darurat Hamas di Jalur Gaza, Adham Abu Selmiya, mengatakan, enam orang tewas dalam serangan pasukan Israel terhadap sebuah rumah di Rafah.
Seorang wartawan foto AFP dan beberapa saksi mengatakan bahwa Kamal al-Nayrab, Sekretaris Jenderal Komite Perlawanan Rakyat, sebuah kelompok pejuang militan yang bermarkas di Gaza, termasuk di antara korban yang tewas dalam serangan itu.
Dalam keterangan pers setelah serangan itu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengonfirmasi, kelompok tersebut menjadi sasaran serangan militer. "Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan terus bertindak dengan segala kekuatan dan saat ini serangan-serangan IDF menghujani Komite Perlawanan Rakyat di Gaza," katanya.
Serangan-serangan itu dilakukan ketika militer Israel berusaha menguasai keadaan di Israel selatan setelah sedikitnya tiga serangan menewaskan tujuh orang.
Insiden terakhir itu juga menandai meningkatnya kekerasan antara Israel dan pejuang Palestina di Gaza. Bulan lalu terjadi kenaikan dalam serangan roket dan proyektil lain yang ditembakkan dari Gaza ke Israel. Pada April lalu, kekerasan meletus ketika sebuah rudal antitank menghantam bus sekolah Israel, yang menewaskan seorang remaja. Israel membalas serangan itu dengan gempuran udara yang menewaskan sedikitnya 19 orang Palestina dalam serangan paling mematikan sejak pertempuran selama 22 hari di Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Perang 22 hari itu dilakukan oleh tentara Zionis dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket dan mortir.
Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel. Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa empat tahun lalu.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut. Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza. Perang tidak sebanding itu mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Israel berdalih, operasi "Cast Lead" itu bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Selain menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina termasuk ratusan warga sipil, 13 belas warga Israel dan 10 prajurit mereka tewas selama perang tersebut.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah miskin di pesisir tersebut dibentengi oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah, Jalur Gaza dikuasai Hamas dan Tepi Barat di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Klik Minang.Com © 2011 |Alamat Jl. Kampus Unand No.17 Kepalo Koto, Pauh Padang, Sumbar| Designed by RDJ